• Home
  • Berita
  • Ilmuwan Ungkap Buaya 'Berselancar' untuk Bermigrasi Ribuan Kilometer

Ilmuwan Ungkap Buaya 'Berselancar' untuk Bermigrasi Ribuan Kilometer

Redaksi
Sep 08, 2025
Ilmuwan Ungkap Buaya 'Berselancar' untuk Bermigrasi Ribuan Kilometer
Jakarta -

Buaya mengembangkan metode brilian untuk mengatasi kemampuan berenang mereka yang buruk. Mereka belajar cara berselancar untuk bisa bermigrasi hingga ribuan kilometer.

Buaya air asin adalah reptil hidup terbesar di dunia. Beberapa di antaranya memiliki berat hingga 1.000 kg dan panjang hampir 6 meter. Crocodylus porosus sebagian besar ditemukan di pesisir Australia utara, Indonesia, dan kepulauan Nugini.

Mereka menyebar ke Filipina, Palau, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan bahkan sebagian China Selatan. Jarak menuju wilayah-wilayah tersebut sangat jauh untuk ditempuh melalui laut bagi hewan yang bukan perenang andal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Buaya Purba Mengerikan Ini Memangsa Dinosaurus

Setelah lebih dari setahun mempelajari 27 buaya dewasa menggunakan teknologi underwater receiver dan mengumpulkan 1,2 juta titik data, beberapa penemuan menarik terungkap tentang perilaku jelajah mereka.

ADVERTISEMENT

Sebuah studi yang pertama kali dilakukan pada 2010, yang diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology,dan tersimpan dalam basis data British Ecological Society,menemukan bahwa rahasia perjalanan laut mereka berpusat pada arus pasang surut.

Buaya Menunggangi Arus Pasang Surut

Untuk memahami bagaimana hewan yang relatif tidak banyak bergerak ini dapat menempuh jarak yang begitu jauh, underwater receiver mulai mengungkapkan beberapa perilaku yang memberikan pencerahan. Buaya tahu cara mengikuti dan menunggangi arus pasang surut.

"Selama perjalanan jarak jauh, buaya akan menghentikan perjalanan mereka setelah air pasang berbalik dan arah arus berlawanan dengan arah pergerakan buaya," ungkap Dr. Campbell, salah satu penulis studi tersebut, dikutip dari EurkAlert!.

Seekor hewan yang ditandai memulai perjalanan lautnya dengan waktu yang ditentukan secara khusus berdasarkan arus musiman. Pemancar mengungkapkan bahwa ketika arus melambat selama beberapa hari, buaya bergerak ke pantai dan menunggu. Mereka memulai kembali perjalanannya hanya setelah kecepatan arus meningkat ke arah perjalanan buaya.

Reptil peselancar laut ini akan menempuh jarak yang sangat jauh dari muara sungai hingga ke laut lepas. Perjalanan bisa mencapai sejauh 49 kilometer.

"Karena buaya-buaya ini tidak pandai berenang, kecil kemungkinan mereka berenang melintasi hamparan lautan yang luas. Namun, mereka dapat bertahan hidup dalam waktu lama di air asin tanpa makan atau minum, sehingga dengan hanya bepergian ketika arus permukaan mendukung, mereka akan mampu bergerak jarak jauh melalui laut," kata Dr. Campbell.

"Hal ini tidak hanya membantu menjelaskan bagaimana buaya muara bergerak di antara pulau-pulau samudra, tetapi juga berkontribusi pada teori bahwa buaya telah melintasi penghalang laut utama selama masa evolusi mereka," jelasnya.

Fakta Menarik Buaya

Buaya pada dasarnya telah ada tanpa perubahan selama jutaan tahun dengan garis keturunan yang berasal dari dinosaurus. Mereka bisa disebut fosil hidup. Reputasinya yang hobi memburu kerbau air besar, melompat ke atas untuk menangkap burung yang sedang terbang, dan bahkan memburu hiu, membuat mereka dikenal sebagai pemburu yang ganas.

Hidup lebih dari 70 tahun dan berenang ratusan kilometer, mereka secara unik mampu bertahan hidup dalam petualangan mereka di laut. Kelenjar khusus yang terletak di dekat lidah mereka inilah yang memungkinkan buaya mengeluarkan kelebihan garam dan bertahan hidup di lautan, sementara reptil lain tidak bisa.

Menurut Crocodile Specialist Group (CSG), organisasi konservasi buaya, menyebutkan spesies ini sangat berbahaya dan menyerang manusia 20-30 kali setahun. Sayangnya, manusia termasuk dalam kategori 'mangsa berukuran besar'. Dengan tubuh mereka yang besar, buaya cukup nyaman melahap berbagai macam mangsa.

CSG memberikan beberapa tips keselamatan, antara lain jangan pernah berenang, menyelam, atau memasuki air dengan alasan apa pun di area yang diketahui terdapat buaya.

Status Konservasi

MarineBio Conservation Society, yang didirikan pada 1998, berharap dapat mengedukasi dunia tentang kehidupan laut, biologi laut, dan konservasi laut.

Baca juga: Henry Si Buaya Legendaris, Usia Mau 125 Tahun dan Masih Sehat

Meskipun belum dianggap sebagai spesies yang terancam punah, populasi Crocodylus porosus telah menurun secara signifikan di banyak negara karena tingginya permintaan akan kulit mereka. Sedihnya, ada peternakan yang secara khusus didirikan untuk membesarkan buaya hanya untuk diambil kulitnya.



Video: Bikin Geger! Seekor Buaya Muncul di Kali Sodetan Sekretaris Jakbar

Video: Bikin Geger! Seekor Buaya Muncul di Kali Sodetan Sekretaris Jakbar


(rns/rns)
back to top