• Home
  • Berita
  • Brinicle, Fenomena Tornado Bawah Laut Membekukan dan Mematikan

Brinicle, Fenomena Tornado Bawah Laut Membekukan dan Mematikan

Redaksi
Jul 17, 2023
Brinicle, Fenomena Tornado Bawah Laut Membekukan dan Mematikan
Jakarta -

Pernahkah kalian mendengar kata brinicle? Kata ini bernuansa seperti sesuatu di film fiksi ilmiah. Faktanya, brinicle adalah sebuah fenomena alam tak biasa di bawah laut yang mematikan.

Brinicle merupakan stalaktit es yang terbentuk di perairan Antartika akibat perbedaan suhu baik di permukaan (yaitu sekitar -20ºC) maupun di kedalaman (dari -2 ° C). Wujud brinicle tampak seperti jari sehingga kerap disebut fenomena jari es di dalam laut. Proses yang kompleks ini pertama kali diamati pada tahun 1960-an dan pertama kali direkam pada 2011. Sejauh ini, detailnya masih belum sepenuhnya dipahami.

Sejumlah ilmuwan mencoba menjelaskan fenomena ini. Seperti dikutip dari The Guardian, brinicle pada dasarnya merupakan kombinasi air asin dan es. Pada saat terciptanya, brinicle menyerupai pipa es yang turun dari bagian bawah lapisan es di permukaan laut. Di dalam pipa tersebut adalah kombinasi air sangat dingin dan sangat asin yang diproduksi oleh pertumbuhan lautan es di atas permukaan, kemudian terakumulasi melalui saluran air garam.

Awalnya, brinicle sangat rapuh. Dindingnya tipis dan sebagian besar merupakan aliran konstan air garam dingin yang menopang pertumbuhan, menghambat pencairannya yang akan disebabkan oleh kontak dengan air di sekitarnya yang kurang dingin. Namun saat es terakumulasi menjadi lebih tebal, brinicle menjadi lebih stabil.

Dalam kondisi yang tepat, brinicle dapat mencapai dasar laut. Untuk melakukannya, aliran air garam dingin dari kantong es harus terus menerus mengalir. Air di sekitarnya harus secara signifikan kurang asin dari air garam, es di atas permukaan harus tidak bergerak, dan arus di daerah tersebut harus minimal atau diam.

Fenomena brinicle. Foto: Owlvacation

Jika air di sekitarnya terlalu asin, titik bekunya akan terlalu rendah untuk membuat sejumlah besar es di sekitar air garam. Jika air terlalu dalam, brinicle tidak mungkin terakumulasi mencapai dasar laut. Jika kantong es bergerak atau arus terlalu kuat, brinicle bisa patah.

Namun jika brinicle cukup kokoh hingga bisa mencapai dasar laut, ia akan terus menumpuk es dan air di sekitarnya membeku. Air garam akan berjalan sepanjang dasar laut ke arah lereng rendah hingga mencapai titik terendah dan membuat kolam. Setiap makhluk laut yang tinggal di bawah sana, seperti bintang laut atau babi laut, dapat terperangkap pada pusaran yang meluas ini. Jika itu terjadi, mereka seketika membeku dan mati.

Fenomena langka yang juga disebut sebagai tornado bawah laut ini hanya muncul di daerah laut tertentu yang bersuhu sangat dingin, seperti di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Bagi wilayah tropis, fenomena ini tak akan terjadi di lautan mana pun. Fenomena tersebut juga terjadi akibat cuaca ekstrem.



Simak Video "5 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Maret 2023 "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top