X Down Berjam-jam, Elon Musk Ungkap Biang Keroknya

Platform media sosial X.com down pada Senin malam WIB (10/4/2025). Selama kurang lebih delapan jam jutaan pengguna di seluruh dunia tidak dapat mengakses layanan tersebut.
Menurut laporan dari Downdetector, situs pelacak gangguan layanan online, masalah pertama kali dilaporkan sekitar pukul 17:30 WIB. Pengguna mulai ramai kesulitan mengakses X, dengan jumlah laporan mencapai lebih dari ribuan dalam waktu singkat.
Gangguan awal ini tampaknya teratasi setelah sekitar satu jam, namun masalah kembali muncul pada pukul 21:30 WIB, kali ini dengan lebih dari puluhan ribu laporan di seluruh dunia. Sepanjang hari, X mengalami beberapa kali pemadaman, dengan puncaknya mencatat lebih dari 41.000 keluhan di AS saja sekitar pukul 22:00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna melaporkan bahwa mereka tidak dapat memuat feed utama, mengakses notifikasi, atau mengirim pesan. Beberapa di antaranya bahkan melihat pesan error dari Cloudflare, penyedia layanan jaringan, yang menyatakan bahwa "server web mengembalikan kesalahan yang tidak diketahui."
Setelah berjam-jam spekulasi dari pengguna dan media, Elon Musk akhirnya memberikan penjelasan melalui postingan di X. Dalam cuitannya, ia menyatakan adanya serangan cyber ke platform medsos yang dimilikinya itu
"Ada (dan masih ada) serangan siber besar-besaran terhadap X. Kami diserang setiap hari, tapi yang ini dilakukan dengan banyak sumber daya. Entah itu kelompok besar yang terkoordinasi atau sebuah negara yang terlibat. Sedang ditelusuri..." tulisnya.
Dalam wawancara langsung dengan Fox Business pada hari yang sama, Musk menambahkan bahwa serangan tersebut tampaknya berasal dari alamat IP di wilayah Ukraina. Namun, ia tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim ini, dan pernyataannya menuai skeptisisme dari beberapa ahli keamanan siber.
Seorang sumber dari industri infrastruktur internet, seperti dilansir Reuters, membantah bahwa Ukraina adalah sumber utama, menyebutkan bahwa lalu lintas jahat juga berasal dari AS, Vietnam, Brasil, dan negara lain, dengan kontribusi dari Ukraina yang "tidak signifikan." Serangan jenis denial-of-service (DoS) seperti ini, yang membanjiri server dengan lalu lintas palsu, memang sulit dilacak hingga ke pelaku aslinya.
Gangguan ini terjadi di tengah sorotan terhadap peran Musk yang semakin kontroversial. Sejak menjadi penasihat senior Presiden AS Donald Trump dan memimpin Department of Government Efficiency (DOGE), Musk telah memangkas ribuan pekerjaan pemerintah dan mengurangi anggaran federal secara drastis.
Langkah-langkah ini, ditambah dengan kritiknya terhadapUkraina dalam konfliknya dengan Rusia, telah memicu spekulasi bahwa serangan siber ini mungkin bermotif politik. Namun, Eric Noonan, CEO penyedia keamanan siber CyberSheath, mengatakan kepada CNN bahwa kemungkinan terlalu dini untuk mengetahui apakah suatu serangan menyebabkan masalah tersebut.
"Salah satu hal yang harus selalu ditanggapi dengan skeptis adalah pernyataan apa pun yang dibuat dalam waktu singkat, segera setelah, atau bahkan dalam kasus ini selama serangan," kata Noonan.
Video: Elon Musk Punya Anak ke-14 dari Eksekutif Neuralink
Video: Elon Musk Punya Anak ke-14 dari Eksekutif Neuralink
(afr/afr)