Waduh! Produk Bakti Kominfo Nggak Dikenal Penyedia Jasa Internet Lokal

Sebagai proyek nasional, Palapa Ring dihadirkan pemerintah untuk memangkas kesenjangan internet di Indonesia. Namun, meski sudah diresmikan sejak 2019 lalu, para penyedia jasa internet atau internet service provider (ISP) mayoritas tidak mengetahui 'tol langit' tersebut.
Sebagai informasi, Palapa Ring merupakan infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan jaringan tulang punggung serat optik di wilayah pelosok. Pembangunannya dipimpin oleh Badan Layanan Usaha (BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
Kabel optik sepanjang 36 ribu km dibentangkan untuk menjangkau 440 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Adapun, Palapa Ring ini terdiri atas tujuh lingkaran kecil serat topik, yakni untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta satu backhaul guna menghubungkan semuanya.
Meski punya misi mulia tetapi rupanya Palapa Ring tidak begitu dilirik oleh ISP, khususnya para penyedia jasa internet yang tergabung Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII).
Berdasarkan hasil survei internet Indonesia 2023 yang dilakukan APJII, terungkap bahwa ISP yang belum menggunakan produk Bakti Kominfo mencapai 93,70%. Hanya 6,30% yang sudah memanfaatkannya.
"Alasannya karena ada yang menanggapnya, ada yang menganggap ribet. Jadi, ini memang harus kita komunikasikan ke Bakti dan Kominfo bahwa mereka kan menggembor-gemborkan Bakti jadi badan akselerasi transformasi digital, tetapi produknya sendiri yang dipakai oleh ISP yang memang garda terdepan dalam akselerasi malah sangat kurang," tutur Sekjen APJII Zulfadly Syam di Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Dari survei internet Indonesia 2023, APJII menanyakan kepada ISP terkait alasan mereka tidak menggunakan produk Bakti Kominfo. Sebanyak 81,40% menjawab belum tahu proses dan informasi detail tentang Bakti, 12,90% memerlukan biaya/investasi dana yang besar untuk bekerja sama.
Adapula 2,90% responden yang mengatakan proses pengajuan yang sulit dan 2,90% lagi menjawab tidak memenuhi kualifikasi sebagai mitra kerjasama.
Sementara itu, ISP yang pakai Palapa Ring ini mengatakan keunggulan infrastruktur yang terbagi tiga paket tersebut, yakni 68,80% mencakup banyak daerah, 18,80% tidak ada pilihan lain, dan 12,50% mengambil tender LKPP.
"Ini juga perlu kita diskusikan juga dengan Bakti, bagaimana caranya informasi Bakti itu tersampaikan," pungkas Zulfadly.
Simak Video "Kejagung Turunkan Tim untuk Pantau Langsung Proyek BTS 4G Kemenkominfo"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)