• Home
  • Berita
  • Satelit Satria-1 Sudah di AS, Siap Meluncur 19 Juni 2023

Satelit Satria-1 Sudah di AS, Siap Meluncur 19 Juni 2023

Redaksi
Jun 14, 2023
Satelit Satria-1 Sudah di AS, Siap Meluncur 19 Juni 2023
Miami -

Satelit Republik Indonesia atau satelit Satria-1 telah mendarat di Amerika Serikat. Ia siap meluncur pada 18 Juni 2013 waktu Florida, Amerika Serikat atau 19 Juni 2023 waktu Indonesia.

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) mengungkapkan satelit Satria-1 diproduksi oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space. Proses produksi satelit berlangsung dari September 2020 hingga Mei 2023.

Setelah diproduksi, satelit berbobot 4,6 ton dengan tinggi 6,5 meter ini dikirim melalui moda transportasi laut selama 17 hari dari Cannes, Prancis bagian Selatan, menuju Cape Canaveral. Saat ini, satelit telah berada di Payload Processing Facility SpaceX.

Menjelang peluncuran, Direktur PSN Adi Rahman Adiwoso menuturkan bahwa satelit Satria-1 telah melalui berbagai tahapan persiapan. Hal ini mulai dari pengecekan kondisi satelit setelah tiba dari Prancis hingga pemasangan rocket adapter dan fairing (penutup satelit) pada roket Falcon 9.

Proses pemasangan satelit dengan fairing memakan waktu hingga 8 jam. Tahapan selanjutnya, pada 15 dan 16 Juni, fairing yang berisi satelit akan diintegrasikan dengan roket. Setelah itu, 24 jam sebelum peluncuran, satelit dipindahkan dari hanggar menuju launch pad.

"Hitung mundur (countdown) akan dimulai empat jam sebelum peluncuran. Apabila satelit dipastikan kondisi baik, komputer akan mengambil alih proses peluncuran 60 detik sebelumnya," ujar Adi dalam pernyataan yang diterima detikINET, Rabu (14/6/2023).

"Kami berharap peluncuran Satelit Satria berlangsung dengan lancar kehadiran satelit ini akan memberikan kesempatan dan hak yang bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan internet," ucapnya menambahkan.

Satelit Satria-1 akan meluncur ke orbit menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan antariksa kepunyaan Elon Musk, dari Cape Canaveral, Florida, AS.

Setelah dilakukan peluncuran, Satelit Satria-1 membutuhkan waktu empat hingga lima bulan proses orbit raising untuk sampai dan menempati slot 146 derajat Bujur Timur (BT), yang tepat berada di atas Papua, Indonesia.

Dalam orbit raising, satelit memakai teknologi Electric Propulsion yang memanfaatkan pendorong elektrik untuk mendukung pergerakan sehingga dapat menghemat penggunaan bahan bakar serta memperpanjang usia pakai satelit.

Setelah berada di 146 derajat BT, PSN bersama Thales Alenia Space akan melakukan In-Orbit Testing untuk memastikan perangkat Satelit Satria-1 berfungsi dengan normal pasca peluncuran. Tahapan ini diperkirakan memakan waktu tiga minggu.

Tahapan selanjutnya, PSN menjalankan In-Orbit Acceptance Review (IOAR). Peninjauan IOAR akan dilaksanakan pada pekan pertama Desember 2023.

"Setelah IOAR, TAS akan melakukan serah terima kepada PT SNT selaku operator," kata Adi.

Satelit Satria-1 selanjutnya akan digunakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Bakti Kominfo) untuk memberikan layanan internet di seluruh Indonesia. Satelit Satria-1 akan menjadi satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band.

Satelit ini juga diperkuat dengan 116 Spot Beam sehingga layanan internet dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, terutama kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Keberadaan satelit ini diharapkan mampu memfasilitasi sambungan internet pada layanan publik, seperti fasilitas pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan.



Simak Video "Mengenal Satelit Satria-1 yang Akan Diluncurkan"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)
back to top