Anggota DPR AS Ngotot TikTok Ancaman dari China dan Harus Dilarang

Dengar pendapat antara anggota Kongres atau DPR Amerika Serikat dengan CEO TikTok, Shou Chew, tidak mengubah pendirian beberapa politisi, bahwa TikTok harus dilarang. Protes para pengguna TikTok di AS pun sepertinya tak mereka indahkan.

Senator Partai Republik Cathy McMorris Rodgers dari Washington mengatakan TikTok merupakan ancaman langsung dari China dan menyerukan agar aplikasi video durasi pendek itu benar-benar dilarang di Negeri Paman Sam.

Ketua Komite Energi dan Perdagangan DPR AS ini mengatakan Kongres harus mengesahkan undang-undang privasi data dan melarang TikTok di AS justru setelah CEO TikTok diuji di depan komitenya. McMorris menilai kesaksian Chew telah menjelaskan bahwa TikTok adalah ancaman bagi AS.

"Apa yang dijelaskan oleh persidangan pada saya adalah TikTok harus dilarang di Amerika Serikat untuk mengatasi ancaman langsung dan kami juga perlu undang-undang privasi data nasional," kata McMorris Rodgers yang dikutip detikINET dari CNN.

Ia menyebut TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, terhubung ke China sebagai bukti risiko keamanan nasional. Tapi meski banyak negara melarang TikTok di gadget pemerintah terkait keamanan, masih tak ada bukti pemerintah China memata-matai orang melalui TikTok.

TikTok sendiri mengklaim sangat mengutamakan perlindungan data user, terlebih di AS. Data itu juga turut diawasi oleh pihak ketiga.

Mengenai kritik dari para pengguna TikTok, banyak di antaranya mengejek anggota parlemen karena kurangnya pengetahuan mereka tentang TikTok dan media sosial secara umum, McMorris menyinggung baik Partai Republik dan Partai Demokrat sepakat mengenai risiko yang dihadirkan TikTok terhadap rakyat Amerika.

Halaman selanjutnya, ancaman keamanan nasional>>>

"Ada ancaman langsung melalui TikTok dari Partai Komunis China. Itulah alasan saya yakin kita perlu segera melarang TikTok. Ini adalah ancaman keamanan nasional. Hal itu menyatukan Partai Republik dan Demokrat di komite sebagai kebutuhan mendesak bagi kami untuk beraksi," cetusnya.

Senator Demokrat Mark Warner, yang mengetuai Komite Intelijen Senat, juga menyuarakan kecemasannya. Ia menyatakan bahwa pada akhirnya, TikTok dimiliki sebuah perusahaan China dan oleh hukum China, perusahaan harus mau memberikan data.

"Atau salah satu ketakutan saya, ada 150 juta warga Amerika di TikTok, menghabiskan sekitar 90 menit per hari dan bagaimana channel itu bisa digunakan untuk tujuan propaganda atau disinformasi oleh Partai Komunis," katanya.

McMorris Rodgers juga menekankan perlunya mengesahkan undang-undang privasi data nasional untuk membatasi semua platform media sosial dalam mengumpulkan data pengguna, termasuk perusahaan yang berbasis di AS.

"Kita perlu mengambil tindakan apakah itu TikTok, perusahaan teknologi besar, atau broker data lainnya untuk membatasi jumlah data yang mereka kumpulkan sejak awal," kata dia.