Hexcape, Game Besutan Cah Surabaya yang Siap Mendunia

Hexcape menjadi salah satu aplikasi yang mendapatkan spotlight saat acara kelulusan Apple Developer Academy belum lama ini. Aplikasi berbasis board game yang memadukan online dan offline ini dibuat bocah-bocah asal Surabaya dan siap mendua.
Charisel Lim, manajer proyek sekaligus designer 3D tim, mengungkap Hexcape merupakan tantangan terakhir sebelum lulus Apple Developer Academy. Idenya muncul saat waktu senggang di sela-sela istirahat makan siang, mereka kerap mengisi dengan bermain board game.
Charisel dan tim menyadari sejumlah board game, seperti ulang tangga dan monopoli, tidak seseru Mobile Legends atau sejenisnya. Sebab tidak ada efek 3D, suara, serta penampilan kereka karakter dalam game.
Tapi di lain sisi, game online tidak memberikan interaksi langsung.
"Kalau mau game offline bisa tatap muka dengan teman, jadi jauh lebih dekat, bonding-nya lebih terasa," ungkap Charisel.
Berangkat dari kegelisahan tadi, Charisel dan tim coba menggabungkan dua konsep menjadi satu. Tapi mereka tidak ingin membuat board game online sekadarnya, mereka bertekad bikin yang istimewa.
"Kami tidak ingin membuat board game yang biasa-biasa. Kami coba pakai teknologi di Apple paling canggih yang bisa dapat dan pelajari, serta dapat diaplikasikan pada aplikasi game online offline," ujar alumnus Universitas Ciputra Surabaya ini.
Dimulailah pengembangan, tim yang terdiri dari enam orang ini mengawalinya dengan perencanaan, mulai dari background cerita, pemilihan sistem dan teknologi yang hendak digunakan hingga alur cerita.
Tak disangka proses ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit, padahal mereka dihadapkan deadline yang sempit. Tantangan makin menjadi setelah mengetahui proses pembuatan kartu memakan waktu yang panjang.
"Kami sering gagal di awal masa pembuatan. Di situ dapat banyak masalah. Kami bahkan sampai lembur membuat ilustrasi 54 kartu, semuanya digambar sendiri pakai tangan," tutur Charisel.
"Jadi dari segi pembuatan kartu intensif, begitu pula penggambaran visual kartunya. Codingnya juga luar biasa advance, karena pakai teknologi canggih jadi perlu belajar."
"Jadi di final challange ini kami benar-benar ditempa dari semua angle, mulai dari projeknya akan seperti apa, alur cerita hingga desain. Semuanya ini bikin kami ditempa untuk belajar di situ."
Untungnya Charisel dan teman satu timnya doyan main game. Jadi semua tantangan tadi tidak dianggap beban berat. Malah mereka mengaku bersemangat menjalani setiap prosesnya.
"Jujur kami semuanya sangat bersyukur meskipun merasa kerja kerasnya setiap hari. Kami senang banget dan puas sama hasilnya karena semua orang yang sudah mencoba game kami terpukau," ujarnya.
"Banyak yang awalnya stres main game kami. Tapi kalau sudah memecahkan teka-teki pada senang banget," tambah Charisel.
Halaman 1 2 Selanjutnya hexcape apple developer academy board game apple